Samindo Resources adalah perusahaan investment holding terkemuka dan juga perusahaan publik di Indonesia, yang bergerak dalam industri jasa penambangan batubara terintegrasi. Sebagai perusahaan jasa penambangan batubara terintegrasi, kami memberikan layanan yang dapat memberikan solusi di setiap tahap operasi penambangan batubara.
Ruang lingkup Samindo Resources mencakup empat kegiatan utama dalam proses penambangan batubara terintegrasi. Perusahaan memiliki mayoritas anak perusahaan dan mengoperasikan konsesi pertambangan di provinsi Kalimantan Timur.
Saham Samindo Resources dimiliki oleh berbagai entitas terkemuka. Tujuan kami adalah untuk menciptakan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan memastikan bahwa kami selalu melangkah untuk kinerja yang lebih baik.
Good Corporate Governance (GCG) adalah rujukan bagi perusahaan yang menjalankan operasi sehari-hari untuk memastikan operasinya dikelola dengan baik. Sejalan dengan peningkatan aktivitas yang dilakukan oleh PT Samindo Resources Tbk, penerapan prinsip-prinsip GCG juga meningkat.
Praktik Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) memiliki tujuan utama untuk memastikan bahwa kepentingan sosial dari berbagai kelompok pemangku kepentingan Samindo Resources dapat dipenuhi dengan tepat dan proporsional, terutama bagi orang-orang yang tinggal di sekitar lingkungan kerja Perusahaan.
JAKARTA - PT Samindo Resources Tbk (MYOH) optimistis kinerja bisnis jasa pertambangan akan positif di tahun ini. Perseroan telah mengembangkan banyak inovasi sebagai penyedia jasa pertambangan batubara dengan PT Bayan Resources Tbk maupun dengan KIDECO. Direktur Operasional MYOH Ahmad Saleh mengatakan pada kuartal III tahun ini pihaknya berupaya mendongkrak produksi batuan penutup yang sempat tersendat di sepanjang paruh pertama tahun 2017 di dua lokasi utama. Sampai berakhirnya kuartal III 2017, melalui kontraknya dengan Bayan, perusahaan berkode emiten MYOH ini menargetkan bisa melakukan produksi batuan penutup sampai 2,6 juta bcm. ”Sampai akhir kuartal III kinerja perusahaan sudah mulai positif. Buktinya, produksi yang sudah dilakukan di Bayan sudah mencapai 1,3 juta ton bcm,” paparnya di Jakarta kemarin. Dia menjelaskan targetnya 2,6 juta ton bcm tahun ini. Jadi, masih kurang sekitar 1,3 juta bcm lagi. Dibagi tiga bulan, sekitar 400.000 bcm tiap bulannya. Tapi pencapaian di September sampai 500.000 bcm. Kontrak jasa tambang batubara MYOH dengan Bayan Resources akan berakhir pada 2019. Dia berharap dengan kinerja MYOH yang positif dan bisa menyelesaikan kinerjanya sesuai target, kontrak bisa kembali diperpanjang. Adapun kontrak produksi batuan penutup yang ditargetkan sampai tahun 2019 mencapai 15 juta bcm. ”Kalau melihat kinerja kami yang bagus, bahwa progres pencapaian target kami bisa selesaikan, ada kemungkinan berikutnya kami bisa upgrade sesuai dengan pencapaian kami,” ungkapnya. Selain kontrak dari Bayan Resources, proyek yang sudah dijalankan selama 15 tahun di Kideco juga mulai ada perbaikan setelah curah hujan yang mulai berkurang intensitasnya dan dampak dari strategis in pitt dumping area yang mulai memberikan hasil positif. Dia mengungkapkan, target produksi batubara di Kideco melalui wilayah tambang Samurangau pada tahun ini mencapai 40 juta ton dan wilayah tambang Roto Nort mencapai 8 juta ton per tahun. ”Sekarang realisasinya mencapai 75% dari target,” ungkapnya. Perseroan terus melebarkan sayap melalui bisnis selain bisnis utama sebagai penyedia jasa pertambangan batubara terintegrasi. Sampai saat ini perusahaan ini masih terus menjajaki akuisisi lahan tambang batubara. Khususnya batubara Mulut Tambang dan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang.
http://koran-sindo.com/page/news/2017-10-21/2/3/Samindo_Dorong_Produksi_Batubara